5 Hal yang Harus Diketahui dalam Prarekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI

Pengusutan kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22 tahun), masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

Prarekonstruksi di Tempat Kejadian

• Tanggal dan Lokasi: Prarekonstruksi digelar pada Rabu, 26 Maret 2025, di area taman kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.

• Tujuan: Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, untuk mengumpulkan alat bukti guna menerangkan penyebab kematian Kenzha.

• Kehadiran: Selain pihak kepolisian, prarekonstruksi ini dihadiri oleh perwakilan dari UKI, keluarga, kerabat korban, dan saksi-saksi fakta.

Harapan Keluarga dan Kampus

• Tuntutan Keadilan: Keluarga korban, dalam hal ini diwakili oleh sepupu Kenzha, Praicy Tania Tewu, berharap agar kejadian ini diusut tuntas dan adil. Mereka juga menginginkan langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang.

• Dorongan dari UKI: Wakil Rektor UKI bidang Akademik dan Inovasi, Hulman Panjaitan, juga menyampaikan harapannya agar kasus ini segera terungkap untuk keadilan keluarga dan teman-teman almarhum.

Fakta dari Prarekonstruksi

• Jumlah Adegan: Sebanyak 70 adegan direka ulang dalam prarekonstruksi, melibatkan kesaksian saksi-saksi yang sebelumnya dimintai keterangan.

• Adegan Penting: Salah satu adegan menunjukkan saksi berinisial T berusaha memukul, namun dicegah oleh satpam. Hal ini sesuai dengan kesaksian yang sebelumnya disampaikan.

• Perbedaan Keterangan: Dari 39 saksi yang diperiksa, mayoritas keterangan sejalan kecuali satu saksi, berinisial S, yang menyebutkan adanya pemukulan. Polisi akan mendalami pernyataan saksi tersebut lebih lanjut.

Kombes Nicolas Ary Lilipaly menegaskan pentingnya teliti dalam penyelidikan untuk menghindari asumsi dan menjaga prinsip keadilan. Hingga saat ini, belum ditemukan bukti yang memastikan adanya tindak pengeroyokan dalam kasus ini.